*Ini review IDN Times yang versi lama, IDN Times udah di update. Lain kali aku kasih review IDN Times versi terbaru. Kalau ada pertanyaan kalian bisa tulis dikolom komentar!
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Pertama kenapa suka
baca artikel di IDN Times, padahal kan masih banyak platform media sosial lain? Karena
di IDN Times banyak artikel yang menginspirasi dan memotivasiku yang mengulas
tentang kepribadian dalam arti banyak para penulis yang membagikan langsung
pemikirannya akan arti kehidupan, jadi kita akan lebih mengerti dan paham arti
kehidupan yang sebenarnya. Selain itu secara tidak langsung juga bakalan
merubah cara pikir kita menjadi lebih luas dan terbuka.
Namun selain banyaknya
artikel yang menginspirasi, disana juga banyak artikel tentang fakta-fakta
unik, fashion, relationship, berita, man, woman, food, sains dan masih banyak lagi dengan berbagai kategori. Seputar industri hiburan juga ada, baik didalam maupun luar negeri, dan khususnya Korea, buat kalian yang para
Kpopers, wajib banget nih baca-baca artikel di IDN Times.
Plusnya kita suka baca
di IDN Times:
- Yang pasti menambah wawasan dan pengetahuan kita.
- Menjadi rajin membaca. Apalagi buat kalian yang paling males baca, setelah kalian tahu IDN Times, percaya deh kalian bakalan rajin baca. Kenapa? Karena kebanyakan artikel di IDN Times itu bentuknya listicle. Maksudnya setiap artikel itu selalu banyak gambar yang bikin kita jadi semangat baca, karena penasaran.
Minusnya kita suka baca
di IDN Times:
- Kadang bikin lupa waktu. Kenapa? Karena setelah kita baca dan artikelnya yang muncul semakin menarik, kita jadi dibikin penasaran yang hasilnya kadang kita terus baca artikel sampai bikin lupa waktu. Jadi pinter-pinter ngatur waktu ya! Jangan sampai kebablasan.
Selain jadi pembaca,
aku juga jadi community writer atau penulis artikel di IDN Times dan kebanyakan aku menulis tentang hal-hal
yang berbau industri hiburan Korea, khususnya tentang Kpop. Kenapa? Ya karena
bisa dibilang aku Kpopers. Dan yang terpenting kalau kalian mau jadi penulis
artikel, coba deh kenali diri kalian hal apa yang bikin kalian bahagia, dan itu
bisa menjadi ide tulisan kalian dan yang pastinya kalian akan senang nulis
artikelnya karena kalian menulis dari apa yang kalian sukai.
Inilah plusnya kalau kalian
jadi penulis artikel di IDN Times:
- Tidak mengenal waktu. Kapan pun ide kalian muncul kalian bisa langsung menulisnya, dan kalau tulisannya belum beres, kalian bisa simpan dulu sebagai draft sebelum di submit ke editor. Jadi mirip nge-blog lah.
- Bisa nulis lewat HP. Caranya kamu tinggal download apk 'IDN Times' baik di Google play ataupun App Store sudah ada. Jadi kalau kamu lagi jalan trus tiba-tiba ada ide tulisan melintas dipikiranmu dan mau langsung nulis tapi gak bawa laptop, kamu tinggal buka hp dan langsung deh nulis.
- Menampilkan ranking penulis. Jadi kita akan lebih termotivasi untuk menulis artikel, untuk mendapatkan ranking terbaik.
- Dapat uang. Hasil tulisan kita itu nggak cuma-cuma, setiap artikel yang kita tulis dan berhasil di publish di IDN Times oleh editor itu kita akan dapat bayaran dan nggak terbatas. Jadi uang yang kita dapatkan dari hasil nulis setiap artikel di IDN Times itu “1 view = 1 rupiah”. Eitss.. jangan dulu mikir bayarannya kecil, karena di IDN Times itu selalu membuat promo poin yang menarik setiap bulannya yang bikin kita termotivasi untuk mengikutinya dan juga pembaca di IDN Times itu banyak. Selain itu “1 view = 1 rupiah” itu per satu artikel, gimana kalau artikel yang udah kalian tulis itu banyak, trus yang bacanya juga semakin bertambah? ya uangnya setiap hari masuk dan itu selamanya (jadi sampai kapanpun, meskipun kalian tidak menulis lagi artikel, namun view artikel kalian tetap nambah, uang akan tetap masuk).
- Ngambil/Trasfer uang ke rekening kita nya gak kenal waktu dan tanggal. Ini nih yang bikin IDN Times jadi lebih unggul dibanding platform menulis yang lain. Di platform yang lain kebanyakan kalau mau mengambil uang dari hasil nulis itu, harus ditanggal tertentu dan biasanya di akhir bulan. Berbeda dengan di IDN Times, kapan pun kita butuh, kita bisa langsung mengambilnya. Metode pengambilannya berupa reedem point. Jadi kita menukarkan setiap poin yang kita dapatkan dengan uang kemudian ditransfer ke rekening kita. (1 poin itu 100 view. Setiap 1000 poin = Rp 100.000, jadi intinya sama-sama aja 1 view = 1 rupiah).
- Semua rekening bank bisa digunakan untuk reedem point. Berbeda dengan platform media yang lain yang biasanya harus menggunakan bank BCA saja (fyi: kalau bank lain katanya prosesnya lebih lama dan pajaknya lebih mahal). Di IDN Times, jenis rekening bank apa saja bisa digunakan untuk reedem point, jadi kalau kalian gak punya rekening bank BCA, gak usah khawatir.
- Banyak editor yang baik hati. Mungkin poin ini agak aneh dan emang pekerjaannya editor. Tapi ini serius, disaat kita submit artikel ke editor IDN Times, pasti tidak semua artikel yang kita tulis langsung dipublish, ada kalanya artikel kita direvisi ataupun di reject, tapi editor selalu menambahkan pesan dan alasan kenapa artikel kita itu direvisi ataupun di reject. Kadang editor juga sering memberikan tips.
(*Seperti yang
aku pernah alami, waktu itu aku gak tau cara save foto dari instagram di
Mozilla Firefox, jadi aku hanya screenshot aja layarnya trus di crop deh
gambarnya, alhasil fotonya agak kurang jelas. Setelah itu aku submit ke editor
artikel yang ada gambar dari ig itu, trus editor langsung menyuruhku untuk
merevisi artikelnya dan memberikan pesan yang panjang cara menyimpan foto dari
ig di mozilla firefox).
Setelah plusnya,
sekarang minusnya nulis artikel di IDN Times nih:
- Artikel yang kita submit nggak langsung direspon, dan kadang ada yang nggak direspon sama sekali. Biasanya kalau artikelnya bagus, setengah jam juga udah ada pemberitahuan artikel di publish, tapi kadang juga harus nunggu beberapa hari baru di respon, yang hasilnya kadang di reject, revisi ataupun di publish. (Artikel yang menurut kita menarik kadang menurut editor nggak menarik, alhasil enggak direspon sama sekali oleh editornya)
- Dalam menulis artikel di IDN Times tidak bisa menambahkan link dari instagram dan twitter. Maksudnya biasanyakan kalau bikin artikel di platform lain, kita bisa menambahkan link video ataupun gambar yang langsung dari instagram maupun twitter. Namun di IDN Times kita hanya bisa memasukkan gambar yang telah kita simpan atau link youtube saja.
- Proses redeem point membutuhkan waktu 5 hari. Sabtu, Minggu dan hari libur tidak termasuk / tidak dihitung. (Itu sih paling lamanya, tapi ya wajah sih soalnya di platform lain juga gini, gak bisa langsung ditransfer ke rek kita. Tapi kadang kalau lagi lancar, belum 5 hari uang udah masuk ke rekening bank kita)
Itulah plus minus dari
jadi pembaca dan juga penulis artikel di IDN Times yang aku rasakan. Sebenarnya
sih kalau kita mau jadi penulis artikel itu, asalkan kita punya tekad dan
kemauan dan juga mau bekerja keras. Percaya deh! kita juga bisa jadi penulis
artikel yang baik dan benar, dan kerja keras kita itu gak akan sia-sia
melainkan akan membuahkan hasil. Dan pastinya bakalan menambah koneksi, percaya
deh!
Kalau ada pertanyaan,
kalian tinggal tulis aja dikomentar. Oke!! Aku pasti jawab kok!